Buscar

Páginas

Selasa, 11 Oktober 2011

THE INTERSECTION OF LOVE Part I

  “So, would you like to be my girlfriend?”
Tidak bisa kupercaya, dia yang baru bertemu kembali denganku di dunia maya, menyatakan cinta. Dia hanya pernah berkenalan denganku di suatu acara. Tapi itu udah lama banget, sekitar dua tahun lalu. Sejak saat itu aku nggak pernah lagi ketemu dengannya. Sangat sulit dipercaya kalo saat ini dia berani mengungkapkan isi hatinya hanya lewat chatting facebook. Kata orang sich, kalo ada yang menyatakan cinta lewat SMS, telfon, chatting ato apalah yang nggak secara langsung, katanya cintanya itu nggak tulus.
09-10-11.Tanggal yang bagus, pikirku. Iseng-iseng aku balas chatnya,:OK.
Well, jadilah hari ini aku resmi jadian dengan Shone. Walau sebenarnya di hatiku masih ada Sean, cinta pertamaku. Toh dia juga nggak nanya apa aku suka dia ato tidak. ^_^
Hari ini dia ngajak aku ke sebuah acara.
“Okelah, kita ketemuan di sana. Tapi jangan telat, aku nggak mau nungguin kamu. Ok?” jawabku lewat hp.
“It’s OK. Pasti aku duluan yang nyampe.” Kata-katanya begitu meyakinkan di seberang sana.
Jam demi jam pun berlalu. Pukul 17.30 aku sudah siap berangkat ke acara itu. Aku kirim sms ke Shone “Aku udah berangkat nih. Don’t be late yah.”
Gerbang gedung tempat acaranya udah dekat. Aku sms Shone, tapi ga ada balasan. Aku telfon ga diangkat. Huft,, dia masih di jalan kali. Aku berjalan melewati parkiran sambil mataku tertuju pada tanganku yang sedang ngetik sms. Dan SEND. Mataku kembali ku arahkan pada jalan yang akan kulalui, tapi samar – samar ku lihat dari ekor mataku seperti ada sosok yang memperhatikanku. Kupalingkan pandanganku ke sosok itu. Oh My God…… Joyles. Cowo yang pernah aku suka.  Dia kini berjalan di depanku, membelakangiku.
Sambil terus berjalan kuperhatikan sosok itu. Aku terus memikirkannya, apa aku salah lihat? Berbagai macam hal muncul dipikiranku, sampai akhirnya tiba di pintu gedung, handphoneku bergetar. Akh, telfon dari Shone. Kuangkat sambil terus memandangi sosok itu. Meskipun saya berkonsentrasi mendengar suara Shone dari handphoneku, aku masih bisa menangkap ketika sosok itu menghadap ke arahku sambil tersenyum. Tapi aku tidak tau apa dia melihatku atau tidak. Belum pasti juga dia masih mengingatku.
Kuputuskan untuk keluar dari gedung dan menunggu Shone di luar. Damn,, kesal banget rasanya. Menunggunya di luar gedung padahal acara udah mulai. Banyak teman-teman yang lewat dan ngajak aku masuk bareng. Tapi bagaimana nih, aku harus menunggu Shone. Ugh lamaaa….
Akhirnya dia muncul juga. Untung aku masih ingat wajahnya. Aku tersenyum menyambutnya meskipun masih ada rasa kesal di hatiku tapi aku berusaha menyembunyikannya. Aku dan dia masuk ke dalam.
Sampai di dalam aku tidak bisa memusatkan pikiranku. Bukan karena ada Shone di sampingku, tapi Joyles. Aku yakin yang kutemui tadi itu betul-betul Joyles. Getaran di hati seperti waktu pertama melihatnya kini muncul lagi, bahkan getaran itu makin kuat.
Aku pertama kali bertemu dengan Joyles sekitar bulan September 2010. Saat aku melihat dirinya untuk pertama kali, aku mulai merasakan getaran itu. Ada pesona dari wajahnya yang tidak bisa aku deskripsikan. Sepertinya aku suka dengan dia. Tapi hanya satu yang aku pikirkan saat itu, bahwa ini hanya sekedar rasa suka, nanti juga akan hilang sendiri dan hanya ada satu yang bertahta dalam hatiku yaitu cinta pertamaku.  Selang beberapa minggu, aku kembali bertemu dengannya. Keyakinanku bahwa rasa itu hanya sekedar rasa suka selalu kutanamkan dalam pikiranku. Sampai akhirnya berbulan-bulan tidak pernah melihatnya, ditambah kesibukan kuliah, membuatku melupakannya. Tapi hari ini aku kembali melihat dirinya, membuatku tidak berhenti memikirkannya.
Acara pun berakhir. Shone menawarkan untuk mengantarku pulang. Tapi aku tolak. Bukannya aku tidak bisa menunggunya karena dia harus mengantar kakaknya dulu. Tapi saat ini hatiku betul-betul kacau. Aku hanya ingin pulang sendirian. Aku tidak tahu bagaimana perasaanku saat ini. Di satu sisi aku bahagia bertemu kembali dengan Joyles. Di satu sisi aku merasa bersalah pada Shone, aku bersamanya tapi dipikiranku hanya ada orang lain. Namun, di sisi lain juga, aku memikirkan Sean, my first love yang sampe saat ini tidak bisa kulupakan. God, I’m not really sure what’s wrong with my heart. What should I do?  
Sampai di kost, aku segera bersiap-siap karena malam ini aku akan nginap di rumah sahabatku, Sheril. Di rumah Sheril, ku buka notebook untuk login di facebook. Aku cari-cari nama Joyles. Akhirnya kutemukan juga akunnya. Segera aku klik “tambahkan sebagai teman”. Beberapa jam kemudian dia menerima permintaan pertemananku dan namanya muncul di daftar obrolan. Kutanggalkan gengsi dan kuberanikan mengetik “Hai kak [:)]…Mkcih dah konfrm” dan kutekan ENTER.
Dengan perasaan ga karuan kutunggu balasannya. Dan akhirya muncul juga “halo ike,.. oke,.sama". Yess… He still remember me. Obrolan kami berlanjut. Aku tidak mau diganggu. SMS dari Shone ku abaikan. Malas banget mau balas SMS-nya. Shone nelfon, aku nyuruh Sheril yang angkat dan bilang kalo aku nggak ada.
Hari udah subuh, chatting dengan Joyles juga kuakhiri. Kurebahkan tubuhku di atas kasur. Kututup mataku. Pikiranku mulai bertanya-tanya. Kenapa rasa ini semakin kuat untuk Joyles?  Kenapa dia muncul di saat yang ga tepat?  Di saat aku baru-baru jadian dengan seseorang. Tapi, aku juga masih mencintai Sean meskipun hanya bisa terpendam dalam hatiku. Aku bimbang ya Tuhan. Aku harus bagaimana dengan Shone yang sekarang resmi jadi pacar aku? Hati ini terasa sakit. Tuhan, apakah aku memang tidak bisa memiliki orang yang aku suka? Apakah rasa untuk Joyles ini hanya sesaat saja yang akan menghilang dengan sendirinya? Akhhh.. Aku pusing. Lebih baik aku tidur aja. Biarlah waktu yang menjawab semuanya. Terasa dalam hatiku sebuah lagu mengalun lembut.

Saat kujumpa dirinya di suatu suasana
Terasa getaran dalam dada
Kucoba mendekatinya, kutatap dirinya
Oh dia sungguh mempesona
Ingin daku menyapanya menyapa dirinya
Bercanda tawa dengan dirinya
Namun apa yang kurasa aku tak kuasa
Aku tak tau harus berkata apa

Inikah namanya cinta, inikah cinta
Cinta pada jumpa pertama
Inikah rasanya cinta, inikah cinta
Terasa bahagia saat jumpa
Dengan dirinya….

Kujumpa dia berikutnya suasana berbeda
Getaran itu masih ada
Aku dekati dirinya kutatap wajahnya
Oh dia tetap mempesona
Rindu terasa dikala diri ini ingin jumpa
Ingin s’lalu bersama, bersama dalam segala suasana…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar