Buscar

Páginas

Kamis, 01 Maret 2012

THE INTERSECTION OF LOVE Part IV

Siang malam ku selalu menatap layar terpaku
untuk on line on line on line on line
jari dan keyboard beradu
pasang earphone dengar lagu
aku on line online on line on line……..

1 February 2012. Chat with Joyles.
“Malam minggu ada acara?” Wahh,, ngapain nih Joyles, nanya malam minguan? Jangan-jangan……. Ahh, jangan senang dulu deh… Mungkin dia cuman nanya doank.
“Yaaa, seperti biasa online… hehe :D”
“Oww. Kalo tidak ada,, mau nggak pergi nonton?” Ga salah lagi.. Joyles ngajakin aku nobar.. Kebetulan, udah lama pengen nonton d XXI, tapi ga ada teman.… And now, I’m very glad, glad, glad...
“Mauu kakak…”
“Okay deh. Malam minggu ya..” Arrrggghhh.. Serasa berada di langit ketujuh. Aku senang bangettt….

4 February 2012. It’s Saturday.
Bagun pagi-pagi. Joyles masih ingat ga yach kalo dia ngajakin aku nonton malam nanti. Humm,, just wish. Hari ini aku ada janji dengan Nadine mau ke toko buku Agung untuk beli perlengkapan kuliah. Secara, hari Senin udah kuliah perdana. Udah ga sabar back to campuss again..
Pukul 11.00 WITA Nadine udah datang di kost-anku.. Kami pun berangkat bareng. Di toko buku,, bingung juga mau beli buku yang mana. Dan perlengkapan yang lain juga dibeli setelah pertimbangan yang cukup lama. Dari toko buku kami ke MTC. Aku beli screen protector untuk galaxy miniku.
Sekitar pukul 16.30 kami baru pulang. Capek banget, plus gerah. Sampai di kost, aku langsung mandi. Guyuran air dingin membuatku berlama-lama mandi. Setelah mandi, kulirik handphone ku. Wah,, ada missed call dan 3 sms. Dari sapa nich? Kubuka list missed call.. Ternyata Joyles. Sms pun ku buka, dan 3 sms yang masuk semuanya dari Joyles. Waww… dia masih ingat ajakannya. Dia mengingatkan jam 7 ketemuan di XXI.. Sekarang udah jam 6. 1 jam lagi. Aku tidur dulu ahh, soalnya masih capek. Tapi 5 menit, 10 menit, 20 menit, mata ini ga bisa terpejam juga. Aku ga bisa berhenti memikirkan Joyles. Sebentar lagi bakal ketemu dengannya. Mudah-an aku ga grogi. Hihiii….
Sekitar 40 menit lagi jam 7. Makan dulu ahh, masih sempat. Orkestra cacing sudah mulai terdengar dari dalam perut ini, padahal tadi udah makan siang. Segera kumasak mie instan. Lumayanlah, untuk mengganjal perut.
Setelah makan, aku ke kamar mandi buat gosok gigi dan cuci muka. Tapi tiba-tiba terdengar suara tik..tik.. tik… Astagaaa.. Gerimis, mudah-mudahan ga deras. Amin, amin, amin… Tuhan, tolong dengar doaku.
Suara di atas atap makin kencang.. Yahh,, hujannya deras. Aku kembali ke kamar. 15 menit lagi jam 7. Perjalanan sich sekitar 10 menit aja, cuman masalahnya lagi hujan.. Huft. Mau siap-siap ga yahh…
Handphoneku berdering. Pasti sms dari Joyles.
“Gimana? Jadi??”
“Hmm,, gimana nih kak, di sini hujan deras.”
“Kalo gitu ga usah dulu.” Jiaahhh.. BATAL..
Kulempar tubuh ke atas kasur. Huft. Smsan ma Efrin dulu ahh.. Mau curhat.

10 February 2012.
Kali ini aku buka akun facebook lama ku. Sudah beberapa hari ini akun itu ga kusentuh. Akun ini sebenarnya sudah aku tutup, cuman karena lagi kangen ma akun ini, jadilah beberapa minggu yang lalu aku kembali mengaktifkannya.
Banyak permintaan teman, inbox dan pemberitahuan. Pertama kubuka inbox. Ada satu chat yang menarik buatku. Dari Mandy, pacarnya Sean. Dia minta pin dan juga ngirim pinnya. Hahahaa.. apa maksudnya nich? Dia pikir saya pengguna BB. Ada juga inbox dari Sean, dia nanya: “Kamu lanjut dimana?” Aku tahu yang kirim inbox itu bukan Sean tapi pacarnya. Maksudnya apa nich? Aku balas aja. “di UH”.
Iseng-iseng kuintip wallnya Mandy. Komentar-komentar di status terbarunya membuat aku tertegun. Dia bersama seorang temannya menghina-hina seorang cewek. Jangan-jangan aku. Ku klik daftar permintaan teman. Ya ampun. Ternyata yang mereka maksud itu aku. Sesuai dengan komentar temannya Mandy: “tuh cewek ga mau terima permintaan temanku”.  Setelah berpikir cukup lama, temannya ku konfirm bersama dengan beberapa permintaan yang lain.
Kembali kubaca status-status Mandy yang lain. Masih ada status yang menyinggung-menyinggung soal aku dengan hinaannya. Ugh,, kesal banget. Kamu pikir aku seperti itu apa? Pasti Sean cerita yang tidak-tidak soal aku.  Kembali kuingat-ingat masa laluku. Kuputar balik semuanya. Hmm… sepertinya ada yang ga beres. Sama seperti ketika dulu Sean cerita soal mantannya. Mungkin inilah yang terjadi sekarang. Harus diluruskan.

13 February 2012.
Hati ini msih kesal banget. Kata-kata kasar Mandy yang dilontarkan secara tidak langsung kepadaku membuat darah ini seakan-akan mendidih. Aku tidak terima. Pokoknya harus ku balas.
Kukirim pesan ke fb-nya Sean. “Salam ma Zendy yah. Titip pesan aku belum bisa lupa semuanya.”
Actually, Zendy yang ku maksudkan di sini itu Sean. Dulu abis putus dengan Sean, ada seseorang yang sering nelfon, Dia ngakunya bernama Zendy. Tapi sekarang aku yakin, kalo Zendy itu tak lain adalah Sean.
Aku masih ingat, dulu pernah ketika Zendy nelfon, trus aku mau bicara ama temannya yang lagi bersamanya saat itu. Waktu dia mau ngasih handphonenya ke temannya, saya bisa menangkap Zendy bilang: “Kalo dia tanyakan namaku, bilang namaku Zendy.”Waktu itu aku belum curiga kalo Zendy itu Sean. Beberapa bulan setelah itu, aku menerima telfon dari Sean. Senang banget rasanya.
“Iya, dia sudah seperti saudara kembar aku.” Jawab Sean, ketika ku tanya apa dia kenal yang namanya Zendy.  Masih banyak yang kutanyakan saat itu. Dan salah satunya aku minta dia balikan. Dia mau asalkan aku putus dulu dengan pacarku saat itu, yang masih ada hubungan keluarga dengan Sean. Dan setelah Sean nelfon, aku segera menghubungi pacarku untuk minta putus. Tapi setelah itu, Sean ga pernah menghubungiku lagi. Ku hubungi kembali nomor yang dia pake saat dia menelfon, tapi orang dari seberang mengatakan ga kenal yang namanya Sean. Bagai disambar petir, ketika aku menyadari, aku hanya dikerjain ma Sean. Hati ini sakit banget.
Dan kini, sakit hati yang kurasakan waktu itu kembali lagi, menyatu dengan amarahku saat ini. Satu yang kutahu, aku benci, benci, dan benci sama Sean. Benci tingkat dewa. Aku harus membalas semuanya. Dan harus meluruskan semuanya. Aku mulai dengan membongkar semua yang kurasakan. Kutulis lewat pesan-pesan ke inbox Sean dengan hati-hati. Aku tahu, inbox itu bukan Sean yang baca tapi Mandy. Tapi itulah sasaranku. Supaya Mandy tahu aku tidak punya perasaan apa-apa lagi ma Sean, supaya Mandy tahu aku tidak seperti yang dipikirnya. Dan juga untuk membuat Mandy tahu bagaimana Sean mengejar-ngejar saya dulu, supaya dia cemburu. Itulah sasaran utamaku.
Tapi taktikku tidak cukup berhasil. Membuat Mandy cemburu mungkin berhasil. Tapi mungkin kecemburuannya itu yang membuatnya tidak bisa berpikir logis. Dia tidak bisa mengerti kalau aku sangat membenci Sean. Dia pikir aku masih mencintai Sean. Owhh. Ga banget. Terpaksa ku inbox juga Mandy supaya dia terbuka ma aku. Aku inginnya jelaskan baik-baik ke dia. Tapi responnya ga baik. Kata-katanya yang kasar dan sok tahu, membuatku tidak bisa mengontrol emosi lagi.
Ku balas juga kata-kata kasarnya. Tapi dia ga bisa ngerti-ngerti juga. Malah dia sok menasehati aku. “Kenapa ungkit masa lalumu, ga ada untungnya. Kalau dulu kalian ada hubungan ya itu urusan kalian, yang jadi urusan aku ya sekarang, karena aku sekarang sama dia. Kalo sekarang mau diungkit-ungkit lagi, ga masuk akal sekali. Itu artinya kamu masih punya perasaan ma dia.”
Helloww.. Yang ungkit masa lalu aku siapa. Kamu kan?? Flashback dech status kamu, yang udah kamu hapus. Kamu ngumpat-ngumpat aku kan sambil ungkit-ungkit soal masa laluku. Ngomong yang bukan-bukan. Kek kamu kenal aku aja. Kalo kamu tanya kenapa aku ungkit masa lalu, tanya aja sendiri ma dirimu, kenapa kamu ungkit masa laluku yang sudah aku kubur dalam-dalam. Kamu juga bilang kamu ga mau ambil pusing masa laluku. Jadi, apa maksud kamu apa bahas-bahas soal aku di statusmu.

21 February 2012.
Capek juga ladeni cewe ini. Asli sombong, sok tahu padahal ga tahu apa-apa. Aku udah capek cerita-cerita ke dia eh dia ga mau percaya. Ga bisa mikir, bisanya mikir pake dongkol. Jadi, biar gimana aku jelaskan ke dia, tetap dia ga terima. Aku juga udah jujur sama dia kalau aku sengaja tulis semua yang di inboxnya Sean karena aku tahu yang pegang akun Sean sekarang itu dia. Tapi tetap dia ga bisa ngerti. Mungkin caraku mengungkap semuanya ke dia salah, karena apa yang aku mau seakan-akan tersirat. Tapi hanya itu cara yang aku tahu.
Sekarang, dia mau anggap aku apa, whatever. Aku udah ga peduli. Just wanna be calm. Preparing my self, my heart dan my faith for 40 days.  Ya Tuhan, aku berserah kepada-Mu. Damaikanlah hatiku, Tuhan, jangan ada dendam lagi.

29 February 2012.
Sudah lama aku ga liat Joyles nongol di chat facebook. 18 Februari, ternyata itulah terakhir kali chat sama Joyles, cuman sekedar say hay saja. Hmm… Seandainya kamu tahu, aku di sini selalu memikirkanmu, merindukanmu…. Tapi tak apalah. Inilah konsekuensinya kalo kita hanya bisa memendam perasaan sama seseorang.Dan kalo memang dia bukan takdirku, aku ingin sang waktu segera menghapusnya dari hatiku...

Aku sekarang udah berada di penghujung bulan Februari 2012. February, Month of love. Itu sich kata orang. Bagiku?? Hmm.. Entahlah. No comment the. Just wanna say: WELCOME MARCH n Thanks for God, who still gave me breath, March 1, 2012 ^_~